Minggu, 09 Desember 2007

Sejarah Olahraga dan Teknik-Teknik dalam Sepak Bola


Olahraga
Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Olahraga dikenali sebagai acara sukan trek dan padang atau olahraga trek dan padang. Perkataan ini berasal dari
Bahasa Greek "athlon" yang bermaksud pertandingan.
Dalam bahasa
Jerman dan Bahasa Rusia pula, olahraga diklasifikasi sebagai olahraga ringan untuk membezakan acara olahraga dengan sukan lain seperti angkat berat dan bergusti.
Sejarah
Olahraga merupakan acara sukan asli pertama yang diadakan dalam
Sukan Olimpik pada tahun 776 SM. Ketika itu, olahraga hanya meliputi acara "lumba trek stadium" atau stade.
Semasa era klasik Eropah, terdapat beberapa pertandingan sukan yang telah diklasifikasikan dalam sukan olahraga seperti berikut:-
Sukan Panhellenic
Sukan Pythian (diasaskan pada 527 SM) di Delphi yang diadakan setiap 4 tahun
Sukan Nemean (diasaskan pada 516 SM) di Argolid yang diadakan setiap 2 tahun
Sukan Isthmian (diasaskan pada 523 SM) di Corinth Isthmus setiap 2 tahun
Sukan Rom - acara olahraga khusus kepada lumba kaki, melontar, lumba kuda, bergusti dan pertempuran gladiator.
Bangsa
Celt, Teuton dan Goths yang berjaya menerajui empayar Rom juga meminati sukan olahraga. Namun begitu, ini kerap dikaitkan dengan latihan pertempuran dan tidak dikelolakan dengan baik.
Pada pertengahan abad ke-19, satu organisasi formai pertandingan olahraga ditubuhkan. Ini termasuk kerjasama antara pertubuhan sukan dan sekolah. Kolej Tentera Diraja Sandhurst membuat pertikaian bahawa mereka merupakan kolej pertama yang menubuhkan organisasi olahraga pada 1812 dan 1825 tanpa sebarang bukti . Namun begitu, mesyuarat pertama organisasi olahraga yang dicatat diadakan di Shrewsbury, Shropshire pada tahun 1840 oleh Sekolah Diraja Shrewbury Hunt. Sehingga kini, tiada sebarang bukti yang kukuh yang dapat menyatakan tentang penubuhan organisasi formal olahraga.
Olahraga mula disertakan dalam pertandingan Olimpik pertama pada tahun 1896 dan masih diteruskan sehingga kini. Wanita hanya dibenarkan untuk menyertai acara trek dan padang pada tahun 1928.

Jenis-jenis olahraga yang di pertandingkan dalam cabang athletik

Acara balapan - acara-acara larian dikendalikan atas satu 400 meter jalan.
larian pecut: peristiwa-peristiwa sehingga dan termasuk 400 m. Kejadian-kejadian umum adalah 60 m (dalam rumah cuma), 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
jarak menengah: peristiwa-peristiwa daripada 800 m untuk 3000 m, terutama 800 meter, 1500 meter, batu dan 3000 m. Di Amerika Syarikat (sekolah-sekolah tinggi terutama), acara-acara jarak termasuk 800 m, 1600 m (batu), dan 3200 m (2 ketul batu).
lumba lari berhalang - satu kaum (biasanya 3000 m) di pelari-pelari yang harus berunding halangan-halangan dan lompat air.
Lari jarak jauh: larian 5000 m ke atas. Kejadian-kejadian umum adalah 5000 m dan 10000 m.
Lari Berpagar: 110 m pagar-pagar tinggi (100 m untuk perempuan) dan 400 m pagar-pagar pertengahan (300 m dalam sesetengah sekolah-sekolah tinggi).
lari berganti-ganti: Lari berganti-ganti 4 x 100 meter, Lari Berganti-ganti 4 x 400 meter, 4 x 200 m, 4 x 800 m, sebagainya. Beberapa acara, seperti menyampaikan medley, adalah dengan jarang sekali larian kecuali dekat geganti besar karnival. Banyak sekolah tinggi Amerika larian 4 x 8, 4 x 2, 4 x 1 dan 4 x 4, dengan 4 x 4 ada penyudah acara untuk pertemuan.
Marathon/Lumba lari di jalan: dikendalikan atas terbuka.
Lari jarak jauh: larian 5000 m ke atas. Common events are 5000 m dan 10000 m.
Lari Berpagar: 110 m lari berpagar(100 m untuk wanita) dan 400 m lari berpagar pertengahan (300 m untuk sekolah tinggi).
Relay: Lari berganti-ganti 4 x 100 meter, Lari Berganti-ganti 4 x 400 meter, 4 x 200 m, 4 x 800 m, sebagainya. Acara yang sama, menyampaikan medley, adalah dengan jarang sekali larian kecuali karnival besar. Banyak sekolah tinggi Amerika larian 4 x 8, 4 x 2, 4 x 1 dan 4 x 4, dengan 4 x 4 ada penyudah acara untuk pertemuan.
Marathon/Lumba lari di jalan: dikendalikan atas jalan-jalan keterbukaan, tetapi sering penyudah di jalan. Kejadian-kejadian umum adalah separuh maraton dan maraton.
Lumba jalan kaki: biasanya dikendalikan atas keterbukaan jalan-jalan. Kejadian-kejadian umum adalah 10 km, 20 km dan 50 km.


Komentar-komentar tentang Persepakbolaan tanah air

Agaknya sekarang saya sedikit memahami, kenapa persepakbolaan di tanah air
mempunyai prestasi yang sangat memprihatinkan. Tulisan ini bukan merupakan
kritik atau kecaman, tetapi merupakan hasil kontemplasi yang mungkin bisa
dipikirkan kemudian. Tidak ada sedikit pun keinginan di hati kami untuk
menyinggung pihak-pihak yang berkepentingan di dunia persepakbolaan.
Seperti kita tahu, sepakbola adalah olahraga yang sangat merakyat di Indonesia, sehingga hampir sebagian besar orang Indonesia gemar akan olahraga ini (yang sebagian kecil, termasuk saya, tidak). Karena sangat merakyat, maka banyak sekali yang ingin bermain sepakbola.

Namun ini adalah suatu kontradiksi, olahraga paling populer di tanah air
ternyata prestasinya sangat memble. Jangankan bertanding di kelas dunia,
di kelas regional pun masih keteter dibanding negara tetangga. Sangat jauh
memperhatikan permainan sepakbola nasional, dibandingkan misalnya dengan
Liga Inggris yang begitu cantik, menarik serta penuh teknik sepakbola dan
strategi yang canggih.
Mengapa terjadi kontradiksi seperti itu? Bukankah seyogyanya karena
sepakbola populer di Indonesia, maka banyak yang ingin bermain sehingga
bisa dijaring pemain-pemain berbakat? Tetapi nyatanya tidak begitu,
persepakbolaan Indonesia masih kalah jauh dibanding negara-negara lain.
Menurut saya, salah satu faktor yang sangat menentukan prestasi olahraga
adalah konsep latihan (training) itu sendiri. Di dunia sepakbola nasional
(apalagi lokal), yang disebut dengan latihan sepakbola lebih sering hanya
"bermain sepakbola". Latihan sepakbola hanya dianggap sekedar berkumpul,
tendang2 bola sebentar lalu langsung "bermain sepakbola" sebelas lawan
sebelas di lapangan.
Bisa dibayangkan, dalam satu kali "bermain sepakbola", berapa kali
rata-rata seorang pemain menendang bola? Mungkin hanya 10-20 kali saja, dan semakin
"berbakat" seseorang, dia akan semakin menonjol, tetapi bagi yang "kurang
berbakat" akan semakin tertinggal. Karena dilatih untuk "bermain
sepakbola",
maka teknik sepakbola pun tidak berkembang.
Apakah pola latihan seperti itu yang terjadi di "football clinic" negara
maju?
Di Indonesia, jarang sekali pemain-pemain sepakbola dilatih teknik bermain
sepakbola yang baik dan benar, seperti latihan menendang bola, latihan
mengoper bola, latihan menggiring bola, latihan "one-touch football",
latihan footwork dll. Padahal di negara-negara lain, latihan-latihan dasar
seperti itu merupakan menu utama dalam suatu latihan sepakbola. Paling> tidak, dengan latihan dasar, para pemain bisa latihan menendang bola 100
kali, menggiring bola 50 kali dan mengoper bola 50 kali, bahkan mungkin
lebih. Latihan seperti ini akan sangat meningkatkan kualitas teknik pemain
sepakbola.
Bahkan di "football clinic", terutama buat anak-anak, mereka ditekankan
untuk latihan dasar teknik sepakbola, seperti: menendang, mengoper,
menggiring serta penguasaan bola. Belum ada "bermain sepakbola" beneran,
paling kalau ada pun mereka bertanding 3 lawan 3 atau 5 lawan 5, sehingga
mereka bisa lebih intensif berlatih penguasaan bola, pengoperan serta
footwork skill-nya.
Yang lebih memprihatinkan lagi adalah bahkan latihan fisik hampir
ditinggalkan sepenuhnya, sehingga fisik pemain sepakbola Indonesia
rata-rata sangat lemah dan mempunyai napas yang pendek. Terkecuali pemain-pemain
tertentu yang mempunyai talent dan fisik yang sangat baik.
Salam Bola,

SEPAK BOLA

  • Lapangan permainan

Ukuran lapangan standarLapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk persegi empat. Dengan panjang 91.4 meter dan lebar 54.8 meter. Pada kedua sisi pendek, terdapat gawang sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.

  • Lama permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.Lama permainan standarSebuah pertandingan dewasa yang standar terdiri dari dua babak yang masing-masing sepanjang 45 menit. Umumnya terdapat masa istirahat 15 menit di antara kedua babak tersebut.

  • Perpanjangan waktu dan adu penalti

Kebanyakan pertandingan biasanya berakhir setelah kedua babak tersebut, dengan sebuah tim memenangkan pertandingan atau berakhir seri. Meskipun begitu, beberapa pertandingan, terutamanya yang memerlukan pemenang mengadakan babak tambahan yang disebut perpanjangan waktu kala pertandingan berakhir imbang: dua babak yang masing-masing sepanjang 15 menit dimainkan. Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan beberapa bentuk dari sistem 'sudden death', namun mereka kini telah tidak digunakan.Jika hasilnya masih imbang setelah perpanjangan waktu, beberapa kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan sang pemenang. Ada juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk diulangi.Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan waktu ikut dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik penalti yang hanya digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.

  • Wasit sebagai pengukur waktu resmi

Wasit yang memimpin pertandingan 1orang dan di bantu 2 orang sebagai hakim garis. kemudian dibantu official wasit yang membantu apabila terjadi pergantian pemainPercobaan penggunaan gol emas dan gol perakLihat: Gol perak; Gol emas.Pada akhir 1990-an, IFAB mencoba membuat pertandingan lebih mungkin berakhir tanpa memerlukan adu penalti, yang sering dianggap sebagai cara yang kurang tepat untuk mengakhiri pertandingan.Contohnya adalah sistem gol perak yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu pertama, dan gol emas yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu kedua.


TEKNIK-TEKNIK BERMAIN BOLA

  • PASSING
    Mengumpan dan menerima bola : yang terpenting dari sepakbola. Siapa tidak bisa passing, ia tidak bisa bermain sepakbola. Mengapa umpan? Karena mengumpan lebih efisien daripada menggiring. Camkan pula bahwa pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya. Sebab jika demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’.
    Beberapa kesalahan dalam mengumpan: 1.Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan. 2.Umpan tidak akurat. 3.Mengumpan padahal waktunya menembak
    Jangan pernah asal tendang bola (kecuali dalam keadaan genting didepan gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik. Soal visi, posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada lapangan (open to the field).
    Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola tersebut. 3.Umpan terobosan.
    Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya: 1.Bisa langsung diarahkan pada teman. 2.Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehigga lebih hemat waktu). 3.Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi pressing pada diri kita)
    Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.

  • Pelanggaran dan tendangan bebas
    Ada dua macam tendangan bebas : tendangan bebas langsung (direct free kick) dan tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick). Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa langsung menjadi gol meskipun belum menyentuh pemain yang lain. Sedangkan tendangan bebas tidak langsung hanya bisa menjadi gol jika terlebih dulu menyentuh pemain lain (termasuk kiper). Jika tendangan bebas langsung dilesakkan kedalam gawang lawan sebelum menyentuh pemain yang lain maka tim lawan mendapatkan tendangan gawang. Untuk menunjukkan bahwa tendangan bebas adalah tidak langsung, wasit harus mengangkat salah satu tangannya sampai bola ditendang.
    Tendangan bebas langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini : 1.menendang atau berusaha menendang lawan, 2.mengganjal atau berusaha mengganjal lawan, 3.menabrak lawan, 4.memukul atau berusaha memukul lawan, 5.mendorong lawan, 6.melompat kepada lawan, 7.menarik anggota tubuh atau pakaian lawan, 8.membuat kontak dengan lawan sebelum menyentuh bola saat melakukan tackling, 9.meludahi lawan, 10.hand-ball. Perlu diketahui, wasit bisa memutuskan tendangan penalti jika pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan didalam kotak penalti.
    Tendangan bebas tidak langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini :
    Pertama, yang berlaku untuk semua pemain : 1.cara bermain yang berbahaya – yakni membahayakan diri sendiri ataupun lawan - (seperti : menendang terlalu tinggi didekat lawan, menyundul bola yang terlalu rendah yang akan ditendang oleh lawan, dsb), 2.menghalangi pergerakan lawan dengan badan, sementara ia jauh dari bola (lebih dari 3 feet), 3.menghalangi kiper mengambil bola, 4.ketika kartu kuning atau kartu merah diberikan, sementara wasit tidak memberikan tendangan bebas langsung.
    Kedua, yang hanya berlaku untuk kiper : 1.memegang bola lebih dari enam detik, 2.memegang bola yang diumpan balik dengan kaki oleh teman sendiri (namun jika bola tersebut diumpan balik oleh teman tidak dengan kaki, boleh dipegang oleh kiper), 3.memegang bola yang dilempar kedalam oleh teman sendiri, 4.secara sengaja mengambil kembali bola yang telah dilepas.
    Tentang hand-ball, perlu diketahui bahwa bukanlah hand ball jika seorang pemain menyentuh bola karena : 1.secara refleks berusaha melindungi dirinya dari cedera, atau 2.bukan dia yang menyentuh bola tetapi bola yang mengarah kepada dirinya sementara lengannya dalam keadaan pasif.
  • Tips singkat bertahan
    Tim sepakbola amatir biasanya paling lemah dalam urusan bertahan (defending). Yang demikian ini karena mereka lebih banyak tahu tentang cara menyerang daripada cara bertahan. Mereka hanya beranggapan bahwa sepakbola adalah bagaimana menyerang dengan menawan. Kebanyakan mereka tidak punya perhatian yang besar terhadap seni bertahan. Ini berbeda dengan tim-tim sepakbola profesional yang sangat memperhatikan pertahanan. Bahkan, sebagian diantara mereka tidak segan-segan menerapkan sepakbola ’antifootball’ (yakni dengan cara bertahan total sampai-sampai seolah-seolah melupakan serangan) karena tidak ingin kalah dari lawannya (minimal kosong-kosong). Bagaimanakah bertahan itu? Berikut ini beberapa catatan penting seputar seni bertahan.
    Pertama: Dalam sepakbola, ada dua cara utama untuk bertahan : 1.Mark-the-ball defense (zonal defense, block defense), yang prinsipnya adalah menciptakan pagar (block) atau lapis-lapis defender terhadap bola yang sedang dikuasai lawan dan memasuki daerah pertahanan kita. Cara bertahan ini bisa dikatakan hemat energi. 2.Man-to-man defense (personal defense), yang dilakukan dengan cara menempel (mengawal) beberapa pemain lawan secara individual, ketika tim lawan sedang menguasai bola dan bola memasuki daerah kita. Kita bisa menempeli dua atau tiga penyerang lawan, atau bahkan hanya menempeli satu orang penyerang lawan yang dianggap paling membahayakan. Seorang penempel (marker) haruslah seorang yang mahir mengumpan (buat apa bisa merebut bola tetapi kemudian tidak bisa mengumpankannya secara baik), pandai membaca keadaan, mahir melakukan tackling, berfisik kuat, dan memahami posisi timnya (sehingga tahu kapan harus menekan bola kedalam dan kapan harus menekan bola keluar). Jika Anda menempel seorang lawan, bisa juga Anda meminta teman kita untuk ganti menempel sang lawan tersebut ketika sang lawan tersebut mendekat ke teman kita tersebut.
    Kedua: Ketika bertahan, usahakan untuk selalu berada diantara lawan dan gawang Anda. Tutuplah gawang Anda.
    Ketiga: Bagi seorang defender, terutama last defender, yang harus menjadi perhatiannya adalah bola, bukan gerakan tubuh lawan. Sampai-sampai muncul ungkapan : ”Lawan boleh lewat asalkan bolanya tidak lewat”.
    Keempat: Bertahan hendaknya dilakukan secara berlapis, sehingga jika lawan bisa melewati seorang defender akan ada defender lainnya yang sudah siap menghadang. Pertahanan dikatakan tebal (deep) jika memiliki banyak lapis pertahanan. Semakin tebal pertahanan tim kita berarti semakin baik. Demikian pula, jika tim kita kehilangan bola maka hendaknya sejumlah pemain segera berlari ke belakang untuk membentuk lapis-lapis pertahanan. Akan tetapi, tidak kemudian semua pemain berlari mendekati gawangnya. Mesti ada para pemain tengah dan depan yang tetap bersiap agak jauh dari gawang untuk bersiap melakukan serangan balik. Sementara itu, pertahanan dikatakan rata (flat) jika hanya memiliki satu lapis pertahanan saja. Ketika menerapkan pertahanan yang rata, dengan mudah kita bisa menciptakan perangkap offside.
    Kelima: Jika Anda adalah last defender, setidak-tidaknya hambatlah (ulur-ulurlah) pergerakan lawan sambil menunggu teman-teman Anda membantu pertahanan.
    Keenam: Ketika menghadang lawan, sebisa mungkin Anda tetap tegak dan seimbang, karena seringkali lawan melakukan manuver yang menuntut Anda untuk tetap bisa mengejar dan menghadangnya.
    Ketujuh: Ketika menghadang lawan, Anda tidak harus bisa merebut bola darinya. Setidak-tidaknya, Anda bisa menghalanginya untuk bisa mengumpan kepada temannya atau Anda bisa mempersempit ruang geraknya untuk menusuk ke daerah pertahanan Anda. Demikian pula, bayangilah setiap pemain lawan yang potensial untuk diberi umpan.
    Kedelapan: Jika Anda menghadang atau membayangi penyerang lawan yang sedang membawa bola di sepertiga pertahanan Anda, bayangilah ia secara longgar (jangan terlalu dekat kepadanya) karena jika Anda terlalu dekat maka ia akan lebih mudah lepas dari Anda.
    Kesembilan: Dalam keadaan yang sangat berbahaya dan genting, seorang defender disarankan untuk melakukan sapu bersih (clearing).
    Kesepuluh: Seorang defender harus berusaha sebisa mungkin untuk tidak terjatuh atau mati langkah. Jadikan sliding tackle sebagai pilihan terakhir, karena jika Anda melakukan sliding tackle maka Anda terjatuh sehingga akan sulit jika ternyata bola tidak berhasil Anda curi sementara lawan masih berdiri tegak.
    Kesebelas: Hendaknya tim Anda selalu mengantisipasi serangan balik lawan.
    Keduabelas: Menciptakan perangkap offside juga termasuk bagian dari bertahan.
  • Tips singkat strategi dan taktik
    Betapapun bagus skill yang dimiliki para pemain sebuah tim, semuanya tidak akan banyak berarti jika tidak didukung dengan taktik dan strategi yang handal. Sebagaimana dalam sebuah peperangan, taktik dan strategi memegang peranan yang amat menentukan bagi kalah dan menangnya sebuah tim. Oleh karena itu, semua pemain dalam sebuah tim harus memahami strategi dan taktik yang telah ditetapkan. Jika tidak demikian, permainan tim tersebut tidak akan ’menyatu’. Masing-masing pemain akan bermain sendiri-sendiri tanpa kerjasama dan koordinasi yang baik. Berikut ini beberapa hal penting seputar strategi dan taktik bermain sepakbola.
    1.Ketika tim kita menyerang, jangan lupakan pertahanan. Tim yang kuat bukanlah tim yang hanya hebat dalam menyerang. Lebih dari itu, kemampuan bertahan sama pentingnya dengan kemampuan menyerang.
    2.Ketika tim kita kehilangan bola, maka tim kita harus beralih dari ’menyerang’ menuju ’bertahan’. Secara umum, jika tim kita bertahan maka hendaknya posisi para pemain saling berdekatan satu sama lain untuk membentuk pertahanan yang masif. Adapun jika tim kita menyerang maka hendaknya posisi para pemain saling berjauhan untuk menciptakan ruang-ruang yang lebar dan untuk menceraiberaikan pertahanan lawan.
    3.Ketika tim kita bertahan (kehilangan bola), lebih baik jika kita membayangi lawan-lawan kita dengan berdiri di belakang mereka karena mereka nantinya akan menuju ke arah kita dan agar ia tidak lepas dari kawalan kita karena kita bisa terus melihatnya.
    4.Menyerang bisa dilakukan dengan dua cara : 1.Serangan langsung (direct attack) : dilakukan dengan mengusahakan agar bola secepat mungkin bisa memasuki daerah pertahanan lawan, yakni dengan banyak melakukan umpan ke arah depan. 2.Serangan tidak langsung (indirect attack) : akan berlangsung lebih lambat karena kita akan menggunakan umpan-umpan ke samping dan ke belakang sembari mencari celah kelemahan lawan. Jika para pemain tim kita kurang terampil dan tidak terlalu mahir dalam umpan-mengumpan, sebisa mungkin kita senantiasa menyerang secara langsung.
    5.Jika tim Anda ingin membangun serangan dari belakang (berarti bola dari belakang akan ditransfer ke tengah dulu baru kemudian ke depan) maka tim Anda harus memiliki para pemain belakang yang cukup terampil (jika tidak, lawan akan dengan mudah bisa mencuri bola dari para pemain belakang tim Anda) dan juga para pemain tengah yang bisa mengatasi para pemain tengah lawan.
    6.Berdasarkan bagaimana umpan-umpan dilakukan, terdapat dua gaya bermain : 1.Gaya menguasai bola (possession style) : dilakukan dengan melakukan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki. Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan gaya bermain ini adalah untuk tidak lupa bahwa tujuan utama bermain adalah mencetak gol. Jangan hanya asyik melakukan banyak umpan-umpan pendek tetapi melupakan tujuan utama permainan. 2.Gaya bola-bola panjang (long passes style). Adalah hal yang mungkin untuk menggabungkan dua gaya bermain tersebut. Contohnya adalah Ajax Amsterdam yang seringkali menggunakan possession style di sepertiga tengah lapangan dilanjutkan dengan secara tiba-tiba melakukan umpan panjang ke kotak penalti. Tentu saja, harus ada penyerang yang sudah siap menyambut bola panjang tersebut dan mengeksekusinya.
    7.Jika tim Anda bermain dengan bola-bola panjang (pemain belakang sering memberikan umpan panjang langsung ke pemain depan), usahakan agar tim Anda tetap melakukan umpan-umpan pendek di daerah pertahanan lawan. Jika tidak, tim Anda akan kesulitan untuk melakukan finishing.
    8.Jika pertahanan lawan cenderung maju, sangat baik jika tim kita sering melakukan serangan balik dengan cepat. Namun jika pertahanan lawan cenderung tetap di belakang dan memelihara kedalaman, sangat baik jika kita menyerang dengan umpan-umpan pendek.
    9.Dalam serangan mesti terlibat dua atau tiga orang penyerang : 1) penyerang pertama, yakni penyerang yang membawa bola, 2) penyerang kedua, dan 3) penyerang ketiga. Penyerang kedua dan penyerang ketiga hendaknya berlari kira-kira tiga langkah lebih ke belakang daripada penyerang pertama untuk menghindari offside.
    10.Ketika tim Anda menyerang hendaknya para pemain belakang juga ikut menekan ke depan sehingga bisa men-support serangan dan melakukan pressure terhadap bola, sekaligus untuk membuat lawan mudah terperangkap offside. Tetapi ada syaratnya : para pemain belakang tersebut mesti memiliki kecepatan dan stamina yang baik. Lebih aman lagi jika tim Anda memiliki seorang sweeper.
    11.Ketika tim Anda menyerang dan memasuki daerah lawan, sangatlah baik untuk memanfaatkan lebar lapangan karena hal ini akan membuat barisan pertahanan lawan menyebar dan tercerai-berai, sehingga terciptalah celah-celah untuk menembus pertahanan mereka.
    12.Jika para pemain tim Anda mahir dalam menguasai bola, perhatikanlah bahwa di lapangan biasanya terbentuk dua daerah : daerah padat dan daerah kosong. Pancinglah para pemain lawan untuk membentuk daerah padat dan menyisakan daerah kosong pada bagian lapangan yang lain. Lalu, dengan cara yang sulit diantisipasi, pindahkanlah bola ke daerah kosong dan dari sana ciptakanlah gol ke gawang lawan.
    13.Agar tim Anda bisa melakukan serangan balik (counterattack), pastikan bahwa ketika pertahanan tim Anda terdesak, masih ada satu atau dua orang penyerang tim Anda yang tetap berada di tengah lapangan atau bahkan lebih ke depan lagi, tergantung pada posisi bek lawan.
    14.Ketika bola dikuasai oleh lawan di sekitar gawang kita, kita harus melakukan pressure terhadap bola sehingga serangan mereka bisa kita patahkan atau setidak-tidaknya kita hambat. Adapun ketika lawan menguasai bola di daerah pertahanan mereka, kita juga harus melakukan pressure terhadap bola sehingga kita bisa merebut dan menguasai bola untuk kemudian mencetak gol. Hendaknya para pemain depan tim kita senantiasa berusaha untuk bisa mencuri bola yang sedang dikuasai oleh para pemain belakang lawan. Jika hal itu berhasil dilakukan, peluang mencetak gol cukuplah besar.
    15.Dalam permainan, tim kita harus menentukan formasi bermainnya. Kita menentukan formasi tertentu untuk memastikan adanya support, depth, width, dan field coverage baik dalam serangan ataupun pertahanan. Setiap pemain mesti bertanggung jawab atas posisi atau daerahnya. Sebagai contoh, seorang pemain sebelah kanan jangan sampai berada terlalu jauh di sebelah kiri lapangan (kecuali kalau ada cross over, itupun untuk sementara waktu saja), karena akan menyebabkan kekosongan di daerahnya. Setiap pemain harus memainkan posisinya dengan baik dan mempercayai teman-temannya untuk memainkan posisi mereka masing-masing. Penentuan formasi tim hendaknya didasarkan pada : 1) kemampuan (keterampilan) para pemain tim kita, 2) kecepatan dan daya tahan para pemain tim kita, 3) panjang dan lebar lapangan, 4) kekuatan dan kelemahan tim lawan.
  • Tips singkat menembak
    Semua orang tahu, tujuan akhir sepakbola adalah mencetak gol. Dalam pertandingan, permainan yang menawan kadangkala terasa tak bermakna kalau ternyata harus berakhir dengan kalah jumlah gol. Pendek kata, semua yang dilakukan dalam sepakbola, baik itu mengumpan, menggiring, menggocek, men-sliding dan sebagainya, hanyalah untuk satu muara: gol. Untuk bisa mencetak gol, Anda harus menembak (shooting). Kemampuan menembak harus dimiliki oleh semua pemain, tak peduli apapun posisinya (kecuali kiper barangkali). Khusus untuk striker atau forward, kemampuan dan nalurinya untuk menembak dan mencetak gol harus lebih hebat diatas pemain-pemain lainnya. Bagaimana kita menembak? Berikut ini tips singkatnya.
    Pertama: Kapanpun Anda memiliki peluang untuk menembak, tembaklah. Namun janganlah punya kecenderungan untuk selalu tergesa-gesa menembak. Maksudnya, sangatlah baik jika Anda menunda tembakan karena peluangnya kecil dan mengolah bola terlebih dahulu untuk menciptakan peluang yang lebih baik.
    Kedua: Menembak tidak harus dari dekat gawang. Menembak dengan keras dari luar kotak besar adalah salah satu cara terbaik untuk mencetak gol.
    Ketiga: Sasaran tembak yang paling baik adalah keempat sudut gawang, terutama kedua sudut atasnya. Bahkan, dengan menembak pada keempat sudut tersebut, Anda bisa melakukan spekulasi tembakan jarak jauh sekencang-kencangnya.
    Keempat: Menembak yang paling baik adalah jika dilakukan dari arah depan gawang (karena sudut tembaknya besar). Oleh karena itu, jika Anda berada di arah samping gawang, Anda bisa melakukan crossing kepada teman Anda yang berada di depan gawang.
    Kelima: Ketika ada pemain tim kita yang melakukan tembakan, pastikan ada satu atau dua orang dari tim kita yang bersiap-siap di sekitar gawang kalau-kalau ada bola muntah dari kiper. Namun jangan terlalu dekat karena bola bisa jadi akan muntah ke belakang mereka. Disamping juga ketika itu mereka bisa menutup ruang tembak bagi teman-teman mereka sendiri. Lagipula, berlari ke depan itu lebih mudah dan lebih cepat daripada berlari balik ke belakang.
  • Tips singkat menggiring atau dribling
    Disamping mengumpan, menggiring (dribbling) juga penting. Sebab, tidak selamanya Anda bisa mengumpan. Ketika Anda tidak menemukan teman yang bisa diumpan, Anda harus menggiring. Demikian pula ketika mengumpan akan berakibat offside, Anda bisa jadi harus menggiring. Menggiring pada dasarnya dibedakan menjadi dua: closed dribbling dan speed dribbling. Closed dribbling dilakukan dengan kontrol penuh atas bola, dilakukan ketika bola tidak benar-benar aman dari lawan kita. Pada closed dribbling, bola tidak boleh berada lebih dari 1 meter didepan kaki kita. Adapun speed dribbling hanya memiliki satu tujuan: kecepatan. Pada speed dribbling, kita menggiring bola dengan berlari secepat-cepatnya. Bisa dilakukan dengan menendang bola kedepan lalu kita kejar sekuat-kuatnya. Namun syaratnya, kita benar-benar bebas dari tekanan lawan.
    Yang tidak bisa dipisahkan dari teknik menggiring adalah teknik menggocek (move). Menggocek dilakukan untuk menipu alias menghilangkan keseimbangan lawan atau sekadar untuk membuyarkan konsentrasi lawan.
    Bagaimana menggiring dan menggocek yang baik, berikut ini beberapa tips praktis untuk itu.
    Pertama: Jika Anda ingin membawa bola dengan cepat ke daerah kosong (tidak ada lawan), lakukanlah speed dribbling yakni dengan menendang bola lalu mengejarnya. Namun jika Anda membawa bola di sekeliling lawan, lakukanlah closed dribbling yakni dengan senantiasa menjaga agar bola tidak lebih dari setengah meter di depan Anda. Dalam melakukan closed dribbling, jangan menambah kecepatan dengan cara memperlebar langkah kaki Anda atau mendorong bola lebih jauh ke depan, akan tetapi tingkatkanlah frekuensi langkah kaki Anda.Kedua: Jangan terlalu banyak menggiring di sepertiga lapangan Anda. Anda boleh lebih leluasa menggiring di sepertiga lapangan lawan.Ketiga: Sewaktu menggiring, jika lawan membayangi Anda dari samping maka teknik berbalik (turning) seringkali bisa membantu Anda mengecohnya.Keempat: Ketika Anda membawa bola dan ada lawan di depan Anda, sangat baik jika Anda tidak tergesa-gesa mengumpankan bola padahal Anda masih jauh darinya. Giringlah bola terlebih dahulu mendekati sang lawan, dan pada saat yang seakhir mungkin umpankanlah bola kepada teman. Dengan demikian, sang lawan pasti akan terlambat untuk bisa mengantisipasi bola tersebut. Namun, jika Anda terlambat dalam mengumpan maka sangat mungkin lawan akan bisa merebut bola dari kaki Anda.Kelima: Sewaktu menggiring, jika lawan menghadang di depan Anda maka umpankanlah bola kepada teman atau lewatilah lawan yang menghadang tersebut. Terdapat banyak teknik untuk melewati lawan, yang pada prinsipnya adalah menjadikan lawan sulit bergerak mengejar bola, mati langkah, salah antisipasi, atau kehilangan keseimbangan. Diantara teknik-teknik tersebut adalah matthews move, menggunting (scissors move), step over, cruyf move, melewatkan di bawah kedua kaki lawan (nutmeg move), berpura-pura mau menendang (fake kick), berputar (spin move), mencungkil bola (sombrero move) dan elastico move.Keenam: Anda boleh kehilangan bola asalkan mendapatkan ganti yang pantas untuk itu, seperti tendangan pojok, tendangan bebas, lemparan kedalam, atau bahkan tendangan penalti.Ketujuh: Menggiring bisa dilakukan ke arah mana saja, termasuk ke arah belakang jika dianggap perlu, misalnya untuk mencari dan menciptakan konfigurasi yang lebih baik.Kedelapan: Jika teman Anda yang sedang menggiring bola berada dalam kesulitan, segeralah datang membantu dengan cara mengambil posisi yang tepat untuk bisa diberi umpan.Kesembilan: Anda bisa menciptakan ruang bagi teman Anda untuk menerima umpan secara leluasa dengan cara menggiring bola yang Anda kuasai sedemikian sehingga tercipta ruang itu atau dengan memancing lawan mengejar Anda sementara Anda menciptakan ruang bagi teman-teman Anda ketika itu. Namun, ini hanya disarankan jika Anda terampil dalam menggiring.Kesepuluh: Para pemain yang bisa menggiring paling baik disarankan untuk di tempatkan di sayap, dengan harapan bisa menyibukkan para pemain lawan sehingga tercerabut ke tepi lapangan dan terciptalah ruang yang longgar di tengah lapangan.

Tidak ada komentar: